MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM INTEGUMEN ( PELENGKAP KULIT & FUNGSI
KULIT)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
RAFIKA TRIANA PUTRI SYARIFAH
ULFA
RIDO PEBRI PRATAMA TAMI
NAKITA
RINI RIZKI HAYATI WELLA
JULIASARI
RIZKA FITRI WULAN
OKTAVIA
ROZA DELIANA YUNI
MAIRINA
SANTA SONDANG YUSDA
NADIA
SILFI YULIANA
DIV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU
TAHUN AKADEMIK 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Anatomi
Fisiologi tentang system integument ( Pelengkap Kulit dan Fungsi Kulit).
Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk megetahui dan memahami tentang system integument
terutama pada pelengkap kulit dan fungsi kulit serta untuk memenuhi tugas mata
kuliah Anatomi Fisiologi. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah yaitu Ibu Ns. Yulfi Erlina S.Kep, tim penulis serta teman
teman yang telah membantu penulis dalam menghadapi berbagai masalah dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar
makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca.
Terimakasih dan
semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan kita semua.
Pekanbaru, November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II ISI
2.1 Pelengkap Kulit
2.2 Fungsi Kulit
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu
sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi
struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar
minyak.
Untuk itu dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang pelengkap
kulit dan fungsi kulit.
- Rumusan masalah
ü Apa saja pelengkap kulit dan fungsi
kulit ?
- Tujuan Penulisan
ü Untuk
mengetahui pelengkap kulit dan fungsi kulit.
ü Untuk
memenuhi tugas Anatomi Fisiologi tentang system integument.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pelengkap kulit dan fungsi kulit.
2.1 Pelengkap Kulit
2.1.1 Rambut
Rambut adalah Berupa benang
keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di seluruh tubuh
kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal,
sekitar lubang dubur, dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar
berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh
dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh sel
epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat rambut awal tumbuh. Akar
berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut
batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak
rambut.
Pada ujung bawah folikel menggembung
membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar sebasea, dan seberkas otot polos
(erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya rambut sebab rambut
terpancang miring berbentuk sudut tumpul.
Ada berbagai bentuk rambut antara lain:
ü Rambut panjang di kepala, pubis, dan
jenngot.
ü Rambut pendek di lubang hidung, liang
telinga dan alis.
ü Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
ü Rambut seksual di pubis dan aksila.
1.
Struktur rambut
a. medula: merupakan
bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel kubis
mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek
jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai
medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk
keratin lunak.
b. Korteks: merupakan
bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan panjang
berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar,
sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut
hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara
sel korteks dan mengubah warna rambut.
c. Kutikula: terdapat
pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali
yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan
ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras,
rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada
potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan
irian penampangnya lonjong.
- Folikel
rambut
Merupakan selubung yang terdiri atas sarung
jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan
sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung
membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar
rambut dan selubungnya.
Sarung
akar asal dermis:
1. Lapisan paling
luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang
sesuai dengan lapisan retikulum dermis.
2. Lapisan tengah: lebih
tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat sel dan mengandung
serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3. Lapisan dalam: berupa
sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran basal di
bawah epidermis
Sarung akar
asal epidermis : mempunyai
lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai
dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar rambut luar
mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum
epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk membungkus
Akar
rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan
pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea
dalam folikel.
- Susunan rambut
1. batang rambut: merupakan
bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat potongan, sebuah rambut
akan terlihat dari luar ke dalam.
a. Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar,
terdiri atas sel-sel tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui
kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang sering disasak akan meregangkan
hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput rambut dan cairan mudah
masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan
lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan tanduk berbentuk kumparan
tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk terdiri atas
serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril diuraikan menjadi
satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut
mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan
dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling
dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi
udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya
terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut
kepala.
2. Akar
rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat
dalam hingga dapat mencapai lapisan hipodermis.
a. Kandungan rambut: tabung yang menyelubungi akar rambut
mulai dari permukaan kulit sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung
ini terdapat unsur:
· Unsur lapisan dermis.
Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang membentuk
3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur
mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun
selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin)
yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
· Unsur
lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas
lapisan-lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam
tersusun dari luar ke dalam (lapisan hanle) terdiri atas
selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk gepeng
yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya
seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada
ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.
b. Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu
lonjong serti telur yang ujung bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa
serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk mensuplay nutrisi ke
umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang disebarkan ke
dalam korteks dan medula rambut.
c. Umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian
akar rambut yang melebar dan merupakan sel bening yang terus-menerus bertanbah
banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini subur, kedekatan dengan
pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk korteks
rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.
Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang
terdiri atas otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan
serabut elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar
akan mengalami kompresi sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.
Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis
sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan belum berdiferensiasi yang
terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel pada dasar folikel akan
menjadi sarung akar rambut luar.
Sel-sel
matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi
sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi
terus-menerus. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala
0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
Akar
rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat
folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya
rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.
- Fungsi rambut:
o
Sebagai
pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda yang masuk
serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas.
o
Mengatur
suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas.
o
Pembuangan
keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan membantu
penguapan keringat.
o
Pengaturan
emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.
o
Sebagai
alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.
2.1.2
Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit yang
mengalami keratinisasi yang tertanam dalam palung kuku. Bagian proksimal terletak
dalam lipatan kulit yang merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku bagian yang
tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas
merupakan bagian yang bebas. Bagian kuku tediri dari:
ü Ujung kuku atas
ü Badan kuku yang merupakn bagian yang
besar,
ü Akar kuku (radik)
ü Matriks kuku adalah daerah sel
germinal yang merupakan tempat tumbuhnya akar kuku,
ü Bantalan kuku di bawah adalah
lapisan epidermis tipis,
ü Pulpa jari di bawah bantalan kuku
dibentuk oleh jaringan ikat vascular longgar.
2.1.3
Kelenjar Kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan
saluran keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari tubuh (kelenjar
keringat). Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit yaitu:
a. Kelenjar
Sebasea
Kelenjar tulang menghasilkan
kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapat dari: badan kelenjar, saluran kelenjar,
dan muara kelenjar.
Kelenjar sebasea berasal dari rambut
yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang
berdekatan. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar
hidung, mulut dan telinga. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran
lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel yang befungsi sebagai emoliens
atau pelembut kulit. Zat ini juga memiliki aktifitas bakterisida. Kelenjar
sebasea dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel (bisul).
b. Kelenjr
Keringat
Kelenjar keringat adalah tube
tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan subkutan yang menghasilkan
kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pngendalian
saraf simpatis. Keringat berisi air dan sedikit garam, melalui difusi secara
sederhana ± 500 cc/hari. Kelenjar keringat merupakan alat utama untuk
mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin dan meningkat pada
suhu panas. Sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
2.2
Fungsi Kulit
Kulit menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang
berfngsi sebagai berikut:
1. Sebagai
Pelindung
Kulit relatif tak tembus air, dalam
arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga
menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan
cairan. Kulit juga melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan
terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar organisme
mengalami kesullitan untuk berpenetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat masuk
melalui kulit yang terpotong atau mengalami abrasi (lecet). Selain itu kulit
pula mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar ultraviolet
matahari.
2. Sebagai
Indera Peraba
Merasakan sentuhan, rasa nyeri,
perubahan suhu dan tekanan klit dari jaringan subkutan, dan ditransmigrasikan
melalui saraf sensoris ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang
disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut
ujung saraf yang dirangsang (panas, nyeri, dingin, dan lain-lain). Rasa sakit
disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda,
misalya mengenai otot dan tulang atau sendi.
3. Sebagai
Organ Pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap,
meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena
penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur
oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari apabila ada perubahan
pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata.
Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36º sampai
37,5º. Suhu kulit lebih rendah.
Persarafan vaso-motorik
mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi dan
vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol melebar, kulit menjadi lebih
panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi
penguapan cairan pada permukaan tubuh. Pada vaso-konstriksi pembuluh darah
dalam kulit mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat
dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.
Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan bebagai cara yaitu:
- Dengan
penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh darah kulit.
- Dengan
pemancaran, yaitu melepaskan panas pada udara sekitarnya.
- Dengan
konduksi, yaitu panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.
- Dengan
konveksi (pengaliran), yaitu mengalirkan udara yang panas, menyebabkan
pengurangan panas pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih dingin.
4. Sebagai
Tempat Penyimpanan
Kulit berfungsi sebagai alat
penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan
jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose
di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
5. Sebagai
Alat Absorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi sinar
Ultraviolet yang bereaksi prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tulang. Selain itu kulit juga mengabsorpsi obat-obatan tertentu
yang digunakan sebagai salep.
6. Sebagai
Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion
seperti NA diekskresi melalui kulit, karena pada kulit terdapat kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di lapisan dermis yang
mengeluarkan 5-10% dari seluruh sisa metabolisme.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem
yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak
yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan
dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem
integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari
sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah
patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem
integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan
diluar tubuh.
3.2 Saran
Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa
memahami fungsi tentang system integument (kulit). Maka dari itu, penulis menyarankan agar menjaga kulit dengan baik
mengingat peranan penting dari kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn.2006.Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis.Jakarta:Gramedia.
Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi.Surabaya:Graha
Ilmu.
Syarifuddin.2009.Anatomi
Tubuh Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar